Rabu, 06 Juni 2012

Pengujian Pengendalian (Auditing)

Pengujian pengendalian atau test of control dilakuakn utnuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas rancangan dan operasi kebijakan atau prosedur struktur pengendalian intern. Sebgai contoh, prosedur penegndalian intern computer menggunakn jumlah berkas [total batch] untuk memastikan bahwa semua berkas transaksi telah dicatat. Apabila jumlah nilai dollar yang diproses dalam berkas tersebut tidak cocok, maka transaksi jumlah berkas tersebut tidak akan diproses dan sebgai gantinya dicetak suatu laporan pengecualian atau exception report. Auditor dapat menguji efektivitas pengendalian dengan cara memasukan data uji yang mengandung kesalahan pada total batch dan mengamati apa yang terjadi dengan data uji tersebut. Pengujian pengendalian juga meliputi permintaan keterangan kepada para pekerja mengenai apa yang mereka ketahui tentang efektivitas dari pengendalian tersebut da memeriksa laporan pengecualian yang telah dihasilakan oleh pengendalian intern klien. Kenerja pengujian pengendalian tidak diharuskan dalam audit laporan keuangan. Namun, hal itu dilaksanakan dalam banyak audit dengan populasi yang besar karena efektivitas biaya.

PENGUJIAN SUBSTANTIF

Pengujian substantive terdiri dari
  • .      Prosedur analitis
  • .      Pengujian terinci atas transaksi
  • .      Pengujian terinci atas saldo

Pengujian substantive memberikan bukti tentang kelayakan asersi laporan keuangan klien. Prosedur analitis meliputi penggunaan perbandingan untuk menilai kewajaran, misalnya membandingkan saldo suatu akun dengan data nonkeuangan yang terkait dengan saldo akun tersebut, seperti penjualan lantai tiko pengecer per kaki persegi. Pengujian terinci atas transaksi meliputi pemeriksaan dokumen pendukung dari setiap satuan transaksi yang dibukukan pada sebuah akun tertentu, misalnya melakuakn pemeriksaan dokumen pendukung [voucing] untuk sisi debet akun piutang usaha terdapat ayat jurnal pada jurnal penjualan serta faktur pendukung penjualan. Selain itu dilakuakn juga penelusuran rinci dari dokumen asli atau dokumen sumber terhadap buku jurnal serta buku besar yang terkait dengan transaksi tersebut yang dapat digolongkan juga sebagai pengujian terenci atas transaksi. Sedangkan pengujian terinci atas saldo meliputi pemeriksaan dokumen pendukung untuk saldo akhir secara langsung, misalnya melakukan konfirmasi alngsung kepada salah seorang pelanggan tentang saldo piutang uasaha. Ketiga jenis pengujian substantive tersebut merupakan hal yang komplementer. Pengujian mana yang akan digunakan untuk suatu akun tertentu dapat bervariasi berdasarkan factor-faktor seperti efektivitas relative untuk akun dan biaya.


Pembaca yang baik pasti akan meninggalkan sesuatu untuk penulisnya


Share